Selasa, 04 Juni 2013

Ikhlas itu, apa hanya sekedar menjadi Dalih?

Selasa, 4 Juni 2013 | Pkl 14.13 Siang.


Bismillaah.

dengan hanya mengharap ridho Allah, semoga tulisan ini mendatangkan manfaat untuk sesama, terlebih lagi untuk diri saya sendiri, aamiin.


Terkadang, bahkan sering.. saya pernah bertanya-tanya, apakah selama ini saya menjalankan amal ibadah dengan penuh keikhlasan? mungkin sebelumnya perlu disamakan persepsi dulu, bahwa "ikhlas" disini artinya niat hanya karena Allah Swt, Only untuk Allah ya, bukan "ikhlas" tapi malah untuk orang lain. :D | oke kembali ke pembahasan, dalam memaknai kata ikhlas ini mungkin tidak hanya saya saja yang mempertanyakan demikian, kebanyakan orang akan mengalami hal yang sama, alasannya sudah jelas, karena amal ibadah hanya akan Allah terima jika landasan pertama nya adalah ikhlas, lalu landasan kedua adalah sesuai syari'at. hal ini tentu akan membuat gelisah insan muslim yang ingin selalu maksimal dalam amal ibadahnya. Apakah selama ini saya ikhlas?

Hmmm... Hati-hati lah kawan, karena pertanyaan yang seperti ini bisa bersifat menjebak, dengan kata lain kita sangat mudah ragu dalam melangkah ketika keikhlasan kita sendiri yang mempertanyakan, namun juga tidak berarti kita harus yakin dengan sangat mantap bahwa selama ini kita sudah ikhlas?! Allaahu A'lam kawans, hanya Allah yang tahu keikhlasan kita selama ini. Lalu apa yang seharusnya dilakukan ketika hendak beramal ? Ya tinggal lakukan saja, sangat simple. memang indikasi yang baik itu adalah ketika kondisi hati sangat baik dalam menjalankan amalan tersebut, tapi kalau ternyata yang dirasakan saat itu ada sebuah paksaan, gmn ? Nah ini yang ingin saya bahas, mudah-mudahan menjadi kajian yang bermanfaat untuk kita diskusikan. :)

Sebuah paksaan dari dalam hati, tentu setiap orang pernah merasakannya, perasaan ini timbul ketika ada sebuah pekerjaan yang tidak ingin kita lakukan, betul? kalau pekerjaan itu kita kehendaki, tentu tidak akan muncul rasa "terpaksa" ini. Jika kita kembali membahas arti akan sebuah keikhlasan, tentu sangat bertolak belakang dengan arti "terpaksa", mengingat rasa ikhlas akan selalu timbul dengan kondisi hati yang senantiasa tenang, tapi dari sini harus waspada juga, tidak sedikit orang-orang yang berhenti mengerjakan sebuah amalan hanya karena merasa ada sebuah paksaan dalam hatinya, atau katakanlah saat itu dia sedang tidak ikhlas. PADAHAL, sebuah kebiasaaan yang baik baru akan terbentuk hanya jika di awali dengan sebuah "PAKSAAN", betul atau betul ?:)

Yang menjadi fenomena aneh adalah, ketika perasaan yang disimpulkan sebagai "tidak ikhlas" itu tidak diperangi, malah menjadi alasan mundurnya seseorang dalam beramal, contohnya :

dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda,

"Harta seorang muslim tidak boleh diambil kecuali jika diberikan dengan hati yang tulus." 
(HR ad-Daraquthni, Ahmad, dan Bayhaqi).



Yang bisa disimpulkan dari hadits itu adalah, bahwa dalam bersedekah kita harus disertai dengan ketulusan hati. Yes, Absolutely Right! Tidak boleh ada yang menyangkal hal ini, tapi bagaimana untuk orang-orang yang belum terbiasa bersedekah? apalagi sulit untuk tulus hatinya, sehingga perlu ada sebuah paksaan untuk melakukan hal ini, apakah untuk mereka sedekah ini dilarang? Setahu saya ya, belum pernah ada hadits yang isinya larangan bersedekah dengan unsur paksaan, tapi klo pun ada tolong informasikan ke saya ya, mungkin menjadi ilmu baru bagi saya, tapi pada intinya adalah sebuah ketulusan ataupun keikhlasan pun membutuhkan adanya proses, dan proses awal itu tentu dengan paksaan. betul betul betul ? ;)

So, kesimmpulan yang bisa diambil.. jangan pernah tunda sebuah amalan hanya dengan alasan karena tidak ikhlas lah, karena terpaksa lah... nikmati saja kawans, dan niatkan proses itu untuk menuju proses yang lebih baik lagi, yaitu untuk membentuk rasa keikhlasan sejati, yang turun dari hati yang tulus. Bukankah cara seperti ini akan lebih mendidik, ketimbang menghindari sebuah amalan karena merasa diri ini tidak ikhlas? Orang pintar tentu tahu jawabannya. :)

nah yang terakhir, ada ilmu bagus yang insya Allah bisa mensupport keikhlasan kita, semoga dapat memantapkan ikhtiyar kita untuk senantiasa menjadikan ikhlas sebagai pondasi utama kita setiap beramal. :)


Delapan Tanda Keikhlasan



Ada delapan tanda-tanda keikhlasan yang bisa kita gunakan untuk mengecek apakah rasa ikhlas telah mengisi relung-relung hati kita. Kedelapan tanda itu adalah:

1. Keikhlasan hadir bila Anda takut akan popularitas
2. Ikhlas ada saat Anda mengakui bahwa diri Anda punya banyak kekurangan
3. Keikhlasan hadir ketika Anda lebih cenderung untuk menyembunyikan amal kebajikan
4. Ikhlas ada saat Anda tak masalah ditempatkan sebagai pemimpin atau prajurit
5. Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia
6. Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah
7. Keikhalasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalan (waktu)
8. Ikhlas ada saat Anda merasa gembira jika kawan Anda memiliki kelebihan


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/08/25/3616/delapan-tanda-orang-ikhlas/#ixzz2VEFp2jGQ
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Demikian kawans, semoga bermanfaat untuk kita semua, sungguh tulisan ini dibuat dalam rangka mendidik diri ini untuk senantiasa belajar, ya minimal walau tulisan diri sendiri tapi jika disertai dengan penuh kesadaran akan lebih berefek. Allaahu A'lam Bisshowaab.

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write komentar